Minggu, 08 November 2009

SENYUM SEDERHANA tapi DAHSYAT LUAR BIASA

Pernahkah anda berfikir bahwa hanya dengan sebuah senyuman dapat membuat hari-hari anda menjadi lebih baik? Jika belum, maka sudah saatnya anda untuk mencoba cara ini. Ini adalah cara pengembangan diri yang paling mudah dan tidak dipungut biaya tetapi dapat memberikan dampak yang luar biasa pada kehidupan sehari-hari anda.

Banyak orang yang tidak menyadari kekuatan dari senyuman. Padahal hanya dengan sebuah senyuman, anda dapat menjadi lebih semangat, meredakan ketegangan yang ada, menghibur seseorang, dan masih banyak lagi. Dengan tersenyum, anda membuat aura positif dalam diri anda sendiri.

Tersenyum, suatu hal yang mudah dilakukan. Hanya butuh sedetik untuk merubah bentuk bibir menjadi tersenyum. Dan hanya butuh 7 (tujuh) detik mempertahankan sang senyum untuk terlihat sebagai ungkapan ketulusan hati.

Menurut definisi ilmiah, senyum adalah “ekspresi wajah yang dibentuk oleh tarikan otot terutama pada otot-otot di ke-2 (dua) ujung mulut”. Artinya, senyum tidak selalu identik dengan mulut. Senyum adalah ekspresi wajah secara keseluruhan. Itu sebabnya tatapan mata juga bisa mengindikasikan sebuah senyuman, dan bahkan cara menegakkan wajah juga berarti senyuman.

Sebuah senyuman melibatkan tak kurang dari 5 otot utama di sekitar mulut dan 48 otot lain disekitar wajah dan leher. Hasil akhirnya, adalah bagaimana anda bagi orang lain. Senyum tidak hanya menentukan ekspresi wajah, melainkan juga membuat otak memproduksi hormon endorphin. Hormon ini menurut ilmu medis, memiliki khasiat yang bisa mengurangi rasa sakit secara fisik dan secara psikhis. Itu sebabnya ada ungkapan “ SENYUM ITU SEHAT”. Begitu pula, otot yang berkontraksi saat kita tersenyum, jauh lebih sedikit dari pada otot yang berkontraksi saat kita marah. Maka lahirlah pepatah, “JANGAN MARAH NANTI CEPAT TUA”.

Tersenyumlah...Insya Allah kita akan mendapatkan KEAJAIBAN. Usahakan tersenyumlah dengan penuh keikhlasan dan penuh ketulusan dari dalam hati. Senyum tulus ada caranya, ada aturannya. Menurut penelitian senyum itu harus 127 yaitu :

1. Angka 1 (satu) artinya, sang senyum haruslah berasal dan bertujuan untuk menyatukan hati, hati yang memberi dan menerima senyum.

2. Angka 2 (dua) dan 7 (tujuh) artinya, menarik bibir ke kanan 2cm, ke kiri 2cm, pertahankanlah minimal selama 7 detik. Bila kurang 7 detik maka senyum itu akan hilang ketulusannya.

Awali hari-hari anda dengan tersenyum. Tampilkan senyum terbaik kita pada orang yang kita temui setiap hari. Dan nikmati KEAJAIBAN-KEAJAIBAN yang datang dalam hidup anda.

--- SELAMAT MEMPRAKTIKKANNYA ---

Jumat, 06 November 2009

Kanker Usus

Kanker dapat terjadi pada usus besar maupun kecil. Usus kecil menghubungkan lambung dengan usus besar. Di sana makanan dicerna untuk memisahkan vitamin, mineral, protein, karbohidrat, dan lemak. Sementara usus besar menghubungkan usus kecil dengan rektum. Kanker usus terjadi bila sel-sel kanker malignant (menular) ditemukan dalam jaringannya.

Gejala kanker ini umumnya :
1. Diawali kejang atau nyeri
2. Pembengkakan pada perut
3. Penyusutan berat badan meski tak melakukan diet.

Untuk usus besar, gejala-gejala yang patut dicurigai antara lain :
1. Perut terasa kembung dan penuh
2. Perubahan kebiasaan buang air besar
3. Diare atau sembelit
4. Tinja bercampur darah merah segar atau kehitaman
5. Bentuk tinja seperti kotoran kambing

Terkadang penderita menganggapnya gejala radang usus, tukak, atau wasir. Namun, bila tak kunjung sembuh, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan x-ray pada usus atau endoskopi.

Faktor genetik diduga berpengaruh terhadap kecenderungan seseorang terkena kanker usus. Semakin banyak anggota keluarga terserang, makin tinggi risiko. Kanker ini lebih banyak ditemukan pada usia di atas 50 tahun. Konsumsi makanan yang diasinkan, diasap, berkadar lemak tinggi, rendah serat, dan makanan instan juga mempertinggi risiko kanker usus. Faktor lainnya adalah pengidap polip dan radang usus.

Pencegahan kanker usus dapat dimulai dengan menghindari makanan yang diasinkan, diasapkan, berkadar lemak tinggi, dan instan serta memperbanyak konsumsi makanan kaya serat seperti sayuran dan buah segar.

Kanker Rahim

Kanker rahim merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Terdapat beberapa tipe kanker rahim tergantung bagian yang terkena. Sebagian besar kanker terjadi pada endometrium, yang merupakan saluran rahim. Namun, kanker bisa terjadi pada lapisan otot rahim.

Kanker rahim biasanya berawal di saluran rahim. Bila tak diobati, akan menyebar. Kanker ini lazim bersarang di rongga panggul dan perpeluang menyerang leher rahim, vagina, tuba fallopii, dan indung telur. Ia bisa menyebar kebagian tubuh lain melalui getah bening.

Terdapat beberapa tahap serangan kanker yaitu :
1. Tahap awal terjadi gejala-gejala kanker rahim adalah nis I, nis II, dan nis III.
2. Bila kanker hanya sebatas dalam rahim, disebut stadium I
3. Bila telah menyebar sampai leher rahim, disebut stadium II
4. Kanker telah menyebar ke vagina, tuba fallopii, ovarium, panggul, dan kelenjar getah bening pada perut, disebut stadium III
5. Kanker yang menyebar ke rektum dan kandung kemih serta bagian tubuh lainnya, disebut stadium IV

Beberapa fakta yang perlu diketahui sehubungan dengan kanker rahim :
1. Kanker ini bukan disebabkan aktivitas seksual dan tidak ditularkan melalui hubungan seksual.
2. Rahim sangat sensitif terhadap hormon dan dapat distimulasi oleh hormon estrogen. Perempuan yang menjalani terapi hormon (hormone replacement therapy) biasanya menggunakan progesteron di samping estrogen untuk memperkecil risiko serangan kanker rahim.
3. Pengguna pil kontrasepsi memiliki efek melindungi terhadap kanker rahim.
4. Perempuan yang telah menopause, tetapi tidak pernah memiliki anak risiko lebih tinggi terkena kanker rahim. Demikian pula pada wanita yang mengidap hipertensi dan diabetes.
5. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko karena jaringan lemak membentuk hormon estrogen.
6. Kanker rahim lebih umum dijumpai pada keluarga yang anggotanya mengidap kanker endometrium, payudara, atau usus besar.

Kanker rahim biasa ditandai terjadinya pendarahan pada vagina. Gejala lain mencakup pembengkakan atau rasa tak nyaman pada perut. Pda perempuan yang belum menopause, pendarahan abnormal terjadi disela-sela periode menstruasi, atau sangat berlebihan saat menstruasi. Pendarahan yang terjadi pascamenopause (12 bulan sejak menstruasi terakhir) juga patut dicurigai. Satu-ssatunya cara untuk memastikan kanker adalah dengan mengambil sampel sel dari saluran rahim untuk diperiksa di laboratorium.

Kanker Getah Bening

Limfoma terjadi pada sistem limfe (jaringan penyaring darah yang membantu melawan infeksi dan kuman-kuman penyakit). Kanker ini terjadi akibat sel-sel pada bagian itu terlalu aktif dan cepat membelah. Sel-sel itu menyerang dan menghancurkan jaringan getah bening lalu bermetastase ke organ tubuh lain.

Secara umum terdapat 2 Jenis limfoma yaitu :
1. Hodgkin (dinamakan sesuai penemuannya, Thomas Hodgkin)
Pada limfoma hodgkin, dalam kelenjar getah bening mengandung sel Reed Steinberg yang tak dijumpai pada limfoma atau kanker lainnya.
2. Nonhodgkin
Limfoma nonhodgkin lebih sulit dideteksi dan lebih mungkin menyebar ke organ lain.

Penyakit ini berawal dari mutasi DNA dalam sel-sel tertentu. Beberapa faktor risiko yang diduga berkaitan dengan mutasi tersebut ialah :
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Infeksi
4. Kondisi Medis
5. Zat-zat Kimia
6. Terapi Kanker
7. Faktor Genetik

Kanker getah bening cenderung menyerang orang dewasa berusia 15-40 tahun dan mereka yang berusia di atas 50 tahun. Umumnya, pria lebih mudah terserang ketimbang perempuan. Bagi yang memiliki orang tua, anak, atau saudara kandung yang terkena limfoma patut lebih waspada. Mereka yang pernah terkena infeksi virus tertentu seperti : virus Epsteinn Barr, HIV, dan malaria juga berisiko terkena limfoma.

Kondisi medis seseorang juga sangat berpengaruh, misal pengguna obat imunosupresan (penekan kekebalan tubuh) akibat transplantasi organ tertentu. Hal sama berlaku bagi mereka yang sering terkena radiasi bahan kimia di lingkungan kerja, misalnya benzene atau zat-zat pelarut, herbisida, pestisida, serta pengkonsumsi obat anti epilepsi yang mengandung phenytoin. Bahkan, terapi kanker (kemoterapi dan radiasi) menambah kecenderungan seseorang terkena getah bening.

Bila kanker menyerang jaringan getah bening pada thymus, akan mengakibatkan dada nyeri karena letak kelenjar detak jantung. Sementara bila terjadi pada trakea menyebabkan batuk, letih, napas pendek-pendek, dan berbagai gangguan pernapasan lainnya.

Bila seseorang mengalami demam, keringat berlebihan di malam hari, berat badan menyusut, lelah, hilang selera makan, bercak-bercak merah pada kulit, serta gatal-gatal parah pada kulit (umumnya pada kaki (lebih parah dibandingkan kering pada kulit)), sebaliknya segera memeriksakan diri ke dokter. Itu bisa saja merupakan awal gejala kanker getah bening. Produksi keringat begitu berlebih sehingga mampu membasahi pakaian dan selimut yang digunakan.

Kamis, 05 November 2009

Kanker Nasofaring

Kanker Nasofaring merupakan Tumor ganas. Nasofaring atau epifaring adalah bagian faring teratas. Sedangkan faring merupakan saluran pencernaan yang terletak di belakang rongga hidung, mulut dan laring. Fungsi epifaring meneruskan udara pernapasan dari hidung ke laring. Epifaring terdiri atas 3 lapisan yakni :
1. Selaput Lendir
2. Otot
3. Jaringan Ikat

Tonsil atau kelenjar getah bening yang terdapat di nasofaring adalah sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi.

Menurut dr Setiawan Dalimartha, ras Mongoloid paling banyak terserang itu. Laki-laki terutama golongan umur 40-60 tahun 2-3x lebih rentan ketimbang perempuan. Makanan panas atau yang merangsang selaput lendir seperti cabai, asap rokok, asap obat nyamuk, dan asap minyak tanah sebagai pemicu. Faktor genetik juga berpengaruh terhadap risiko kanker ini. Konsumsi makanan yang diasin, dipanggang, diasap, atau menggunakan pengawet menghasilkan senyawa kimia yang dapat berubah menjadi zat karsinogen aktif.

Kanker Nasofaring stadium dini umumnya sulit dideteksi karena gejala kurang jelas. Bila terdapat kejanggalan atau keluhan pada telinga atau hidung pada satu sisi secara berkala, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Gejala lain yang harus dicurigai adalah timbulnya penyakit hidung kronis, radang rongga hidung atau sinusitis, mimisan, hidung tersumbat, pilek yang tak kunjung sembuh di satu sisi, pendengaran berkurang, suara berdengung, atau sakit pada telinga. Meskipun gejala ini kerap dijumpai pada infeksi biasa, tetapi patut diwaspadai bila tak ditemukan penyebab yang jelas.

Untuk mencegah kanker jenis ini seseorang harus mengubah cara hidup. Hindari kebiasaan merokok dan konsumsi makanan yang diasin, diasap, dipanggang, dan diawetkan. Makanan panas pun sebaiknya dihindari, juga yang bersifat yang merangsang selaput lendir, seperti cabai, asap, dan alkohol.

Kanker Leher Rahim

Kanker Leher Rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina).

Kanker ini terjadi pada saluran leher rahim, bagian bawah rahim yang memasuki vagina. Sekitar 80-90% sel kanker terbentuk pada permukaan sel leher rahim (skuamosa sel karsinoma). Sementara 10-15% terjadi pada permukaan sel kelenjar (adenokarsinoma).

Kanker leher rahim merupakan kanker terbanyak ke-2 (dua) pada perempuan. Di seluruh dunia, 500.000 kasus didiagnosa setiap tahunnya. Penyakit ini lebih umum terjadi pada perempuan paruh baya, atau yang memiliki status sosial ekonomi rendah.

Penyebab kanker ini masih belum diketahui. Namun, diduga terkait erat dengan virus HIV (Human Papilloma Virus) yang ditularkan secara seksual. Hampir 80% kasus terjadi pada perempuan yang mengidap HPV. Virus HIV pun mendukung perkembangan sel-sel kanker karena mengurangi sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Aktifitas seksual sangat berperan meningkatkan risiko tertular virus HPV dan HIV, antara lain berganti-ganti pasangan, hubungan seksual pada usia muda, serta pernah terkena penyakit menular seksual (PMS). Trauma pada leher rahim akibat persalinan, infeksi dan iritasi menahun juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.

Gejala Umum Kanker Leher Rahim

Kanker Leher Rahim merupakan kanker yang sulit dideteksi secara fisik. Kanker Leher Rahim dapat dipelajari dari beberapa gejala umum yang terjadi, di antaranya :

1. Keluar cairan encer dari vagina, biasa disebut keputihan. Pada stadium lanjut cairan akan berwarna kuning kemerahan dengan bau yang sangat menyengat.

2. Terjadi pendarahan abnormal sesaat setelah melakukan hubungan seksual dan harus diwaspadai.

3. Timbul pendarahan setelah memasuki pascamenopause/menopause.

4. Timbul rasa gatal berlebihan pada vagina, terkadang timbul koreng di bagian dalam vagina.

5. Periode menstruasi, keluarnya darah menstruasi melebihi normal.

6. Rasa nyeri di bagian bawah perut, melilit, mirip dengan perut kembung.

7. Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, dan kelelahan.

8. Nyeri Panggul, punggung dan tungkai.

9. Nyeri setelah berhubungan intim.

10. Nyeri saat buang air kecil.

11. Sulit tidur, badan dan kaki sering pegal-pegal

12. Keluar air kemih dan tinja dari vagina.

Kanker yang telah bermetastase (menyebar) dapat menyebabkan sembelit, keluar darah saat berkemih, pembukaan leher rahim abnormal, serta gangguan pada kandung kemih.


STAGING (Pembagian Stadium Kanker Leher Rahim)

Pembagian stadium Kanker serviks berdasarkan IFOG (Internasional Federation of Obstetrict and Ginecology) :

· Stadium 0 : yang dikenal dengan karsinoma insitu, cervical intraepithelial neoplasia 3 (CIN 3).

· Stadium I : pada stadium ini karsinoma hanya terbatas pada serviks (perluasan ke korpus

uteri harus dikesampingkan).

Stadium Ia : karsinoma preklinis, hanya dapat didiagnosis dengan menggunakan mikroskop. Invasi stromal dengan kedalaman maksimal 5,0 mm dan perluasan horizontal ≤ 7,0 mm. Kedalaman invasi harus tidak melebihi 5,0 mm dari basal epithel jaringan asal superfisial atau glanduler. Keterlibatan vascular space-venous atau limfatik tidak mengubah stadium.

Stadium Ia (1) : Kedalaman invasi stromal ≤ 3,0 mm, perluasan horizontal tidak melebihi 7,0 mm.

Stadium Ia (2) : Kedalaman invasi stromal > 3,0 dan ≤ 5,0 mm, perluasan horizontal tidak melebihi 7,0 mm.

Stadium Ib : Lesi-lesi yang tampak secara klinis terbatas pada serviks atau kanker preklinis yang lebih besar pada stadium Ia.

Lb (1) : Lesi ≤ 4 cm

Lb (2) : Lesi > 4 cm

· Stadium II : Karsinoma meluas di luar serviks, tetapi belum sampai dinding pelvis. Karsinoma

tumbuh ke dalam vagina, tetapi tidak sampai sepertiga bagian bawah.

Stadium IIa : Tidak ada perluasan ke dalam parametrium

Stadium Iib : Adanya perluasan ke dalam parametrium

· Stadium III : Karsinoma telah meluas sampai dinding pelvis, pada pemeriksaan rektal tidak

terdapat ruangan bebas karsinoma antara tumor dan dinding pelvis, tumor tumbuh sampai sepertiga bagian bawah vagina. Adanya hidronefrosis atau ginjal yang tidak berfungsi masuk dalam stadium ini, kecuali disebabkan karena kelainan lain.

Stadium IIIa : Tidak ada perluasan sampai dinding pelvis, tetapi pertumbuhan

tumor sampai sepertiga bawah vagina.

Stadium IIIb : Adanya perluasan sampai dinding pelvis, yang bisa menyebabkan

tidak berfungsinya organ ginjal.

· Stadium IV : Karsinoma telah meluas sampai di luar pelvis minor atau secara klinis telah

tumbuh ke dalam mukosa kandung kencing atau rektum (terbukti dari hasil

biopsi).

Stadium IVa : Pertumbuhan tumor ke dalam organ-organ sekelilingnya.

Stadium IVb : Perluasan organ-organ jauh.

Faktor Risiko Timbulnya Kanker Leher Rahim

Diantaranya :

1. Memiliki banyak pasangan seks (berganti-ganti pasangan). Semakin banyak jumlah pasangan seks anda, juga semakin banyak jumlah seks dari pasangan anda maka semakin besar pula anda terinfeksi HPV (Human Papilloma Virus).

2. Melakukan aktivitas seksual sejak dini/pada usia muda. Melakukan seks sebelum usia 18 tahun akan memperbesar risiko terinfeksi HPV. Sel yang belum matang (immature) tampaknya lebih rentan terhadap perubahan menjadi prakanker yang dapat disebabkan oleh HPV.

3. Memiliki penyakit menular seksual. Jika anda memiliki penyakit menular seksual yang lain seperti klamidia, gonorrhea, sifilis, atau HIV/AIDS ada kemungkinan anda terinfeksi HPV.

4. Sistem Imun yang lemah. Kebanyakan perempuan yang terinfeksi HPV tidak menderita kanker serviks. Namun, jika anda terinfeksi HPV dan sistem imun anda melemah karena kondisi kesehatan lain, anda kemungkinan akan menderita kanker serviks.

5. Merokok, mekanisme yang menghubungkan merokok dan kanker serviks tidak diketahui. Namun, penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko perubahan prakanker menjadi kanker, seperti kanker serviks. Kebiasaan merokok meningkatkan risiko kanker leher rahim 2 kali lipat, karena kandungan zat-zat kimianya dapat menyebabkan kerusakan sel-sel leher rahim. Kanker ini jarang menyerang anak-anak di bawah 15 tahun. Pemeriksaan rutin melalui pap smear terbukti efektif mendeteksi kanker secara dini. Merokok dan infeksi HPV dapat bersama menyebabkan kanker serviks.

6. Trauma pada leher rahim akibat persalinan

7. infeksi dan iritasi menahun juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim

8. Pemakaian pil KB

Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

Untuk mendeteksi kanker serviks pada stadium dini, dapat dilakukan dengan metode yang mudah dan biaya murah, yaitu dengan metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) adalah cara sederhana, tetapi efektif untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin.

Tes IVA dilakukan dengan cara mengoleskan asam asetat 3-5 % pada permukaan mulut rahim. Hasilnya dapat diketahui langsung pada saat pemeriksaan. Pemeriksaan ini berbeda dengan pap smear yang memerlukan waktu untuk mendapatkan hasilnya.

Pemeriksaan dengan metode ini bisa dilakukan oleh bidan atau dokter di puskesmas atau di tempat praktik bidan dengan biaya yang senderung lebih ekonomis. Pada hasil pemeriksaan apabila terdapat tanda adanya gejala kanker, pemeriksaan sebaiknya dilanjutkan dengan pap smear di laboratorium atau gynescopy oleh dokter ahli kandungan.


Pencegahan Kanker Leher Rahim

Diantaranya :

1. Melakukan pemeriksaan teratur dengan tes pap smear setiap tahun bagi perempuan berusia di atas 25 tahun

2. Telah menikah, dan sudah mempunyai anak

3. Penggunaan alat kontrasepsi sebaiknya dengan metode penghalang seperti diafragma atau kondom

4. Hindari antiseptik. Hindari kebiasaan mencuci vagina dengan menggunakan obat-obatan antiseptik ataupun deodoran karena akan mengakibatkan iritasi di serviks yang merangsang terjadinya kanker.

5. Cara hidup juga harus diubah, misalnya menghentikan kebiasaan merokok, menjaga kebersihan genital, serta menghindari hubungan seks pada usia muda atau berganti-ganti pasangan

6. Konsumsi sayuran dan buah segar harus diperbanyak untuk menambah pasokan zat antioksidan dalam tubuh.

Pengobatan :

1. Medis

Pengobatan kenker serviks uteri dapat dilakukan dengan berbagai modalitas terapi. Terapi kanker serviks uteri berdasarkan stadiumnya adalah sebagai berikut :

Stadium Ia (1) : Histerektomi Ekstrafasial. Bila fertilitas masih diperlukan, dilakukan konotasi

dan dilanjutkan dengan pengamatan lanjut.

Stadium Ia (2) : Operasi 1 (Histerektomi radikal atau modifikasi (tipe 2) dan limfadenektomi

pelvis 2. Histerektomi ekstrafasial dan limfadenektomi pelvis bila tidak ada invasi limfofaskuler 3. Konosasi luas atau trakhelektomi radikal dengan limfadenektomi laparoskopi kalau fertilitas masih dibutuhkan. Radioterapi (radiasi luar) dan brakiterapi (dosis titik A 75-80 Gy).

Stadium Ib (1)/IIa 4 cm : Hindari gabungan operasi dengan radiasi untuk mengurangi

morbiditas. Operasi (1) Histerektomi radikal dan limfadenektomi pelvis,± sampel kgb para-aorta 2. Pada usia muda, ovarium dapat dikonservasi 3. Terapi adjuvan kemoradiasi pascabedah (dengan cisplatin ± 5-FU) bila ada faktor risiko kgb (+), parametriun (+), tepi sayatan (+). Radioterapi (radiasi luar) dan brakiterapi (dosis titik A 80-85 Gy).

Stadium Ib (2)/IIa > 4 cm : Kemoradiasi (radiasi luar) dan brakiterapi serta pemberian

cisplatin 40 mg/m2/minggu selama radiasi luar. Kalau kgb iliaka kommunis atau para-aorta (+) lapangan radiasi diperluas. Operasi Histerektomi radikal dan limfadenektomi pelvis. Neoadjuvan kemoterapi (cisplatin 3 seri) diikuti Histerektomi radikal dan limfadenektomi pelvis.

Stadium IIb, III, dan IVa : Kemoradiasi (radiasi luar) dan brakiterapi serta pemberian

cisplatin 40 mg/m2/minggu selama radiasi luar. Kalau kgb iliaka kommunis atau
para-aorta (+) lapangan radiasi diperluas. Eksenterasi, dapat dipertimbangkan pada IVa
bila tidak meluas sampai dinding panggul, terutama bila ada fistel rektovaginal dan
versikovaginal.
Stadium IVb atau residif : Residif lokal sesudah operasi :

1. Radiasi + kemoterapi (cisplatin ± 5-FU). 50 Gy bila lesi mikroskopik dan 64-66 Gy pada tumor yang besar.

2. Ekstenterasi kalau proses tidak sampai dinding panggul.

2. Adjuvan

Hal penting lain yang harus dipertimbangkan adalah mengevaluasi hasil operasi secara komprehensif karena pengobatan tambahan/adjuvan didasarkan pada berbagai faktor. Pilihan terapi adjuvan yang bisa diberikan adalah kemoradiasi, kemoterapi, atau hanya radiasi. Faktor prognosis yang digunakan saat ini meliputi faktor kliniko-patologik, yaitu umur, stadium, besar lesi, jenis histologi, derajat diferensiasi, deep servical stromal invasion, invasi limfa-vaskuler, dan metastasis kelenjar getah bening. Sedangkan, faktor biomolekuler yang banyak diteliti adalah molekul adesi sel E-kaderin dan katenin, enzim protease MMP, kaptensis D heparanase. Petanda biomolekular indeks DNA, Gen supresor p53 dan berbagai proto-onkogen misalnya Epifermal Growth Factor (EGFR).

3. Herbal

Pengobatan Herbal lebih simpel dan memiliki daya sembuh yang kuat tanpa efek samping meskipun
berjalan pelan tepat pada sasarannya. Dan bagi anda/orang tua/saudara/tetangga/sahabat/teman yang
sampai saat ini masih mengeluhkan musibah berupa penyakit ringan atau pun berat dan belum
mendapatkan solusi/jalan keluar dalam pengobatan, tidak ada salahnya untuk merujuk ke pengobatan
herbal sebagai salah satu ikhtiar anda. Dan yang pasti Jangan pernah putus asa, karena setiap penyakit
pasti ada obatnya (kecuali maut/kematian). Bila anda memerlukan informasi lebih lanjut bisa
menghubunngi di no 021-99826827 (purwo). Terima kasih semoga anda mendapatkan solusi yang
terbaik bagi orang yang anda sayangi.