Kamis, 05 November 2009

Kanker Payudara






Kanker Payudara merupakan jenis kanker ke-2 (dua) terbanyak menyerang dan menyebabkan kematian pada perempuan. Setiap tahun, 200.000 perempuan di Amerika Serikat didiagnosa terkena Kanker Payudara. Sementara angka kematian mencapai 40.000 kasus. Risiko ini meningkat setelah usia 40 tahun. Namun, 80% kasus umumnya terjadi pada perempuan berusia di atas 50 tahun. Sementara di Indonesia, 10 dari 100.000 perempuan menderita Kanker Payudara, terbanyak ke-2 (dua) setelah Kanker Mulut Rahim.

Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal sel pada payudara. Organ-organ dan kelenjar dalam tubuh (termasuk payudara) terdiri dari jaringan-jaringan, berisi sel-sel. Umumnya, pertumbuhan sel normal mengalami pemisahan, dan mati ketika sel menua sehingga dapat digantikan sel-sel baru. Tapi, ketika sel-sel lama tidak mati, dan sel-sel baru terus tumbuh (padahal belum diperlukan), jumlah sel yang berlebihan bisa berkembang tidak terkendali sehingga membentuk tumor. Akan tetapi, tidak semua tumor merupakan kanker, terutama pada payudara. Ada jenis tumor jinak (non kanker), ada juga yang ganas (kanker).

Pada perempuan, payudara adalah kelenjar yang mampu memproduksi air susu. Tiap payudara terdapat dari 15-20 kantung penghasil susu, yang disebut lobes. Tiap kantung tersebut terdiri dari beberapa kelejar susu (lobules). Seringkali, awal kanker payudara tumbuh pada kelenjar susu atau lolubes.

Payudara juga terdiri dari pembuluh darah dan aliran getah bening, yang mengalirkan cairan yang disebut getah bening, melalui tubuh menuju kelenjar (nodes) getah bening (kumpulan sel sistem imunitas berukuran sebesar kacang polong, berfungsi mencegah infeksi). Kelenjar getah bening yang letaknya dekat payudara terdapat pada bagian ketiak, di atas tulang selangka dan di belakang tulang dada.

Cairan dari jaringan payudara mengalir melalui aliran getah bening menuju kelenjar getah bening di bawah ketiak. Karena itu, ketika sel kanker payudara mulai menyebar (metastatis), lokasi penyebaran pertama yang paling umum adalah pada kelenjar getah bening (terletak di bagian bawah lengan). Nah, jika sel kanker telah menyebar ke bagian tersebut, akhirnya muncul benjolan. Namun, jika benjolan tersebut tidak terdeteksi, ada kemungkinan sel kanker telah menyebar hingga ke bagian tubuh lainnya, seperti paru-paru, tulang dan otak.

Sampai saat ini penyebab utamanya belum diketahui. Pertumbuhan Kanker atau Tumor pada Payudara sering dipengaruhi hormon estrogen dan progesteron. Namun, terdapat beberapa faktor yang mempertinggi risiko terkena Kanker Payudara, antara lain :

· Riwayat keluarga dengan kanker payudara, kanker ovarium, endometrium, kolorektal, prostat, tumor otak, leukemia, sarkoma.

· Faktor hormon; haid/menstruasi pertama <10>50 thn, tidak menikah/tidak melahirkan anak/melahirkan anak pertama terjadi setelah usia 30 thn, tidak pernah menyusui anak.

· Faktor umur; kemungkinan lebih besar mendapat kanker payudara pada umur lebih dari 30 tahun dan terus bertambah sampai setelah menopause, tetapi tidak di usia 30 thn saja melainkan usia remaja pun bisa terjangkit.

· Pernah menggunakan obat hormonal yang lama, seperti menjalani terapi sulih hormon lebih dari 5 tahun.

· Faktor genetik atau keturunan, misal memiliki ibu atau kakak perempuan yang menderita Kanker Payudara sebelum menopause.

· Pernah menjalani radiasi atau biopsi di dada.

· Rutin mengkonsumsi alkohol (2-5 gelas per hari).

· Memiliki berat badan di atas normal (obesitas) pada usia dewasa.

· Jika sebelumnya pernah menderita Kanker Payudara atau operasi Tumor jinak maupun ganas, maka peluang untuk kambuh sangat terbuka.

· Penderita tumor jinak payudara menggunakan obat KB.

Gejala paling umum ditandai benjolan pada Payudara. Gejala lain misal :

· Pada stadium dini : tanpa keluhan, penderita merasa sehat, tidak nyeri, aktivitas normal. Tanda yang mungkin ada teraba benjolan kecil di payudara.

· Bila penyakit berlanjut : terasa benjolan, bentuk dan usuran payudara berubah, luka/eksim pada payudara yang sudah lama dan tidak sembuh pengobatan, keluar darah/nanah/cairan dari puting atau ASI walupun tidak menyusui.

· Timbul cekungan pada Payudara dan puting susu tertarik ke dalam terasa nyeri dan sakit.

· Benjolan dekat ketiak, luka dan iritasi pada kulit Payudara atau puting, dan pembengkakan.

· Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk

· Kesemutan dengan rasa sakit seperti ditusuk-tusuk.

· Menurunnya nafsu makan & berat badan (kurus, lemah, tak berdaya).

Umumnya saat diagnosis kanker payudara, pada awalnya tidak menimbulkan rasa sakit yang bisa menjadi tanda munculnya penyakit ini. Namun, pada beberapa pasien mengaku mengalami rasa sakit di seputar benjolan pada payudara. Bagi yang mengalami rasa sakit payudara terus-menerus dan mencurigakan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter, meskipun belum terasa adanya benjolan.

Deteksi Kanker Payudara dapat dilakukan melalui pemeriksaan klinis, prosedur foto dengan mammogram atau breast ultrasound dengan sinar-X, serta biopsi (pengambilan jaringan untuk analisa mikroskopik).

Beberapa alternatif pencegahan Kanker Payudara antara lain menghindari penggunaan obat-obatan hormonal dan alat kontrasepsi yang mengandung hormon seperti pil, suntik, dan susuk. Setiap perempuan disarankan melakukan pemeriksaan Payudara rutin setiap bulan. Konsumsi sayuran, buah segar, kedelai dan produk olahannya, serta menghindari makanan berkadar lemak tinggi juga dapat memperkecil risiko Kanker Payudara.

Diagnosis

Bila terjadi benjolan, lakukan :

· Pemeriksaan USG, mammografi, MRI

· Pemeriksaan pertanda tumor: CA 15-3, MCA dan CEA

· Diagnosis pasti : pemeriksaan hispatologis yang bahannya diambil dari biopsi benjolan di payudara

Pencegahan

· Pemakaian obat hormonal harus dengan sepengetahuan dokter

· Dikeluarga sedarah ada yang menderita kanker, jangan gunakan KB PIL, suntikan dan susuk KB

· Lakukan pemeriksaan setiap bulan

· Risiko tinggi, periksa mammografi secara berkala, terutama pada usia lebih dari 50 tahun

· Pemberian ASI selama 2 tahun pada anak akan mengurangi risiko terkena CA mammae karena terbentuk hormon oksitosin yang akan mengurangi produksi hormon estrogen

· Menjaga kesehatan dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar, susu kedelai, tahu, tempe, mengandung genistein yang dapat menurunkan kejadian kanker payudara

· Hindari makanan berkadar lemak tinggi karena nerkorelasi dengan peningkatan kanker payudara

Hindari

· Karsinogen yaitu penyebab yang dapat merangsang pembentukan kanker, misalnya zat kimia organik dan anorganik seperti zat pewarna tekstil (kue, kerupuk) zat pengawet (tahu, bakso), karbon tetraklorida (CCI4), ter (jelaga), kloramfenikol (obat tifus), fenilbutason (obat rematik), nitrosamin, asbes, asap rokok, sinar radiasi

· Penyedap dan pemanis buatan

· Air minum diolah dari sungai yang kotor dan tercemar limbah

· Sayuran berpestisida

· Ikan tercemar merkuri, pengawet

· Daging tercemar virus, hormon, pengawet, dsb

Pengobatan :

JANGAN PERNAH PUTUS ASA !!!

Setiap Penyakit Pasti Ada Obatnya (kecuali mati),

Apa pun Jenis Penyakit Yang Anda Derita,

Baik Penyakit Ringan, atau pun Yang Berat.

Insya Allah Kami Dapat Membantu Mengobati Penyakit Anda,

Dengan Obat HERBAL 100% Yang Aman Tanpa Efek Samping

YANG SAKIT JADI SEHAT, YANG SEHAT JADI KUAT, HIDUP BISA DINIKMATI

KESEMBUHAN HANYA MILIK SANG PENCIPTA

Cp : PURWO 021-99826827

Tidak ada komentar:

Posting Komentar