Jumat, 06 November 2009

Kanker Rahim

Kanker rahim merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Terdapat beberapa tipe kanker rahim tergantung bagian yang terkena. Sebagian besar kanker terjadi pada endometrium, yang merupakan saluran rahim. Namun, kanker bisa terjadi pada lapisan otot rahim.

Kanker rahim biasanya berawal di saluran rahim. Bila tak diobati, akan menyebar. Kanker ini lazim bersarang di rongga panggul dan perpeluang menyerang leher rahim, vagina, tuba fallopii, dan indung telur. Ia bisa menyebar kebagian tubuh lain melalui getah bening.

Terdapat beberapa tahap serangan kanker yaitu :
1. Tahap awal terjadi gejala-gejala kanker rahim adalah nis I, nis II, dan nis III.
2. Bila kanker hanya sebatas dalam rahim, disebut stadium I
3. Bila telah menyebar sampai leher rahim, disebut stadium II
4. Kanker telah menyebar ke vagina, tuba fallopii, ovarium, panggul, dan kelenjar getah bening pada perut, disebut stadium III
5. Kanker yang menyebar ke rektum dan kandung kemih serta bagian tubuh lainnya, disebut stadium IV

Beberapa fakta yang perlu diketahui sehubungan dengan kanker rahim :
1. Kanker ini bukan disebabkan aktivitas seksual dan tidak ditularkan melalui hubungan seksual.
2. Rahim sangat sensitif terhadap hormon dan dapat distimulasi oleh hormon estrogen. Perempuan yang menjalani terapi hormon (hormone replacement therapy) biasanya menggunakan progesteron di samping estrogen untuk memperkecil risiko serangan kanker rahim.
3. Pengguna pil kontrasepsi memiliki efek melindungi terhadap kanker rahim.
4. Perempuan yang telah menopause, tetapi tidak pernah memiliki anak risiko lebih tinggi terkena kanker rahim. Demikian pula pada wanita yang mengidap hipertensi dan diabetes.
5. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko karena jaringan lemak membentuk hormon estrogen.
6. Kanker rahim lebih umum dijumpai pada keluarga yang anggotanya mengidap kanker endometrium, payudara, atau usus besar.

Kanker rahim biasa ditandai terjadinya pendarahan pada vagina. Gejala lain mencakup pembengkakan atau rasa tak nyaman pada perut. Pda perempuan yang belum menopause, pendarahan abnormal terjadi disela-sela periode menstruasi, atau sangat berlebihan saat menstruasi. Pendarahan yang terjadi pascamenopause (12 bulan sejak menstruasi terakhir) juga patut dicurigai. Satu-ssatunya cara untuk memastikan kanker adalah dengan mengambil sampel sel dari saluran rahim untuk diperiksa di laboratorium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar